
Tak heran kalau jogging disebut olahraga sejuta umat. Latihan yang satu ini memang banyak peminatnya karena mudah, murah, meriah. Bisa dilakukan oleh siapa saja, umur berapa saja, serta tidak perlu keahlian seperti tenis atau basket. Tapi yang terpenting, manfaatnya tak kalah dengan olahraga lain Jogging dapat menguatkan tubuh bagian bawah dan melatih jantung, sama seperti jalan, namun lebih banyak membakar kalori.
SepatuJangan menggunakan sembarang sepatu olahraga atau memakai sepatu usang, karena selain solnya mungkin sudah tipis, ukurannya pun tidak pas lagi dengan kaki Anda. Gunakan sepatu yang memang khusus didesain untuk lari. Sepatu lari biasanya memiliki sol lebih tebal pada bagian tumit dan menipis di bagian depan. Pilihlah ukuran yang pas, tapi tetap terasa lentur pada bagian bantalan kaki. Yang penting, terasa nyaman saat dipakai. Gunakan pula kaos kaki yang mampu menye-rap keringat.
PakaianIkut trend pakaian olahraga sih boleh-boleh saja, tapi pastikan baju tersebut nyaman dipakai. Jika Anda bangun kesiangan atau memang bem’ialjogging agak siang, gunakan topi untuk melindungi wajah. Kalau Anda berlari saat subuh atau malam, kenakan baju yang dapat menghangatkan tubuh tapi tetap mampu menyerap keringat. Hindari pakaian yang menghambat pertukaran panas seperti jaket. Bila Anda berlari di waktu penerangan jalan ku-rang memadai, maka gunakan baju olahraga yang berwarna terang sehingga Anda mudah terlihat. Apalagi kalau berlari di pinggir jalan raya.
TempatPilihlah lintasan lari yang aman. Hindari jalanan yang ramai dan persimpangan. Alternatif yang baik adalah daerah sekitar kompleks rumah Anda. Untuk pertama-tama, carilah jalan yang rata. Baru setelah stamina mulai meningkat, lakukan jogging di tempat yang sedikit menanjak. Supaya aman, hindari berlari sendirian, terutama di daerah yang rawan. Ajaklah teman untuk menemani Anda berlatih. Selain Anda merasa tenang, juga dapat dijadikan motivasi dalam berolahraga. Tapi Jangan jadi asyik menggosip dan lupa berlari, Iho.
Saat berlatihJogging dapat dilakukan setiap hari atau setidaknya 3 kali seminggu. Namun Jangan lupa luangkan waktu setidaknya satu hari untuk beristirahat. Kombinasikan jogging dengan jalan cepat Selama 3 hingga 4 minggu pertama. Kemudian secara bertahap ditingkatkan porsinya hingga Anda dapat berlari selama keseluruhan latihan.
Jangan terburu nafsu dengan lari terlalu cepat, karena dapat menyebabkan cedera. Bila Anda lari dengan langkah konstan tapi tetap mampu bercakap-cakap, maka berarati Anda telah berlatih dengan intensitas yang tepat.
Larilah dengan pertimbangan lama latihan, bukan panjangnya jarak tempuh. Misalnya, target Anda untuk jogging adalah selama 20 menit bukan 3 km, sehingga Anda dapat memvariasikan rute lari tanpa khawatir berapa jarak yang ditempuh. Sesuaikan dengan kemajuan, tam-bah waktu jogging tidak lebih dari 10% setiap minggu. Untuk pemula 11,5 menit per 1,6 km Selama 30 menit akan membakar kalori 240 kal.Postur tubuhPostur lari yang baik adalah bahu, punggung, dan kepala tegak. Siku ditekuk 90 derajat, dan biarkan berayun bebas. Sejalan dengan meningkatnya stamina, panjangkan langkah kaki dan gerakkan tangan Anda lebih kuat.Larilah dengan cara menjejakkan telapak kaki mulai dari tumit ke jari (heel to toe). Saat mendarat ke tanah, gunakan bantalan tumit ke-mudian ’gulingkan’ kaki ke depan dan dorong kembali dengan jari kaki. Jika Anda jogging pada jalan yang sedikit menanjak, condongkan badan ke depan dan gunakan daya gerak tubuh bagian atas untuk membantu Anda melangkahkan kaki.
Pemanasan & pendinginanJangan lupa lakukan pemanasan yang cukup sebelumnya. Kegiatan ini dapat menjauhkan Anda dari cedera. Pemanasan bisa berupa jalan cepat atau jogging perlahan yang terus meningkat sampai kecepatan yang diinginkan. Begitu pula ketika Anda sudah selesai latihan. Lakukan pendinginan selama 10-15 menit saat tubuh masih ’panas’. Jangan lupakan pula peregangan untuk seluruh badan, kon sentrasikan pada tubuh bagian bawah, terutama paha.
Last but not leastYang paling penting, dengarkan tubuh Anda. Jika Anda merasa badan terlalu capek, maka Sebaiknya tidak usah berlatih dulu. Namun Jangan juga ’membalas dendam’ dengan latihan ekstra lama atau lari lebih cepat karena ingin mengganti waktu yang ditinggalkan. Sabarlah dan secara bertahap tingkatkan intensitas latihan. Minumlah cukup air sebelum, selama, dan setelah berolahraga. Bila perlu, bawalah sebotol air saat Anda jogging dan minum sedikit demi sedikit selama Anda berlari. Dengan begitu, tubuh terhindar dari dehidrasi.
SepatuJangan menggunakan sembarang sepatu olahraga atau memakai sepatu usang, karena selain solnya mungkin sudah tipis, ukurannya pun tidak pas lagi dengan kaki Anda. Gunakan sepatu yang memang khusus didesain untuk lari. Sepatu lari biasanya memiliki sol lebih tebal pada bagian tumit dan menipis di bagian depan. Pilihlah ukuran yang pas, tapi tetap terasa lentur pada bagian bantalan kaki. Yang penting, terasa nyaman saat dipakai. Gunakan pula kaos kaki yang mampu menye-rap keringat.
PakaianIkut trend pakaian olahraga sih boleh-boleh saja, tapi pastikan baju tersebut nyaman dipakai. Jika Anda bangun kesiangan atau memang bem’ialjogging agak siang, gunakan topi untuk melindungi wajah. Kalau Anda berlari saat subuh atau malam, kenakan baju yang dapat menghangatkan tubuh tapi tetap mampu menyerap keringat. Hindari pakaian yang menghambat pertukaran panas seperti jaket. Bila Anda berlari di waktu penerangan jalan ku-rang memadai, maka gunakan baju olahraga yang berwarna terang sehingga Anda mudah terlihat. Apalagi kalau berlari di pinggir jalan raya.
TempatPilihlah lintasan lari yang aman. Hindari jalanan yang ramai dan persimpangan. Alternatif yang baik adalah daerah sekitar kompleks rumah Anda. Untuk pertama-tama, carilah jalan yang rata. Baru setelah stamina mulai meningkat, lakukan jogging di tempat yang sedikit menanjak. Supaya aman, hindari berlari sendirian, terutama di daerah yang rawan. Ajaklah teman untuk menemani Anda berlatih. Selain Anda merasa tenang, juga dapat dijadikan motivasi dalam berolahraga. Tapi Jangan jadi asyik menggosip dan lupa berlari, Iho.
Saat berlatihJogging dapat dilakukan setiap hari atau setidaknya 3 kali seminggu. Namun Jangan lupa luangkan waktu setidaknya satu hari untuk beristirahat. Kombinasikan jogging dengan jalan cepat Selama 3 hingga 4 minggu pertama. Kemudian secara bertahap ditingkatkan porsinya hingga Anda dapat berlari selama keseluruhan latihan.
Jangan terburu nafsu dengan lari terlalu cepat, karena dapat menyebabkan cedera. Bila Anda lari dengan langkah konstan tapi tetap mampu bercakap-cakap, maka berarati Anda telah berlatih dengan intensitas yang tepat.
Larilah dengan pertimbangan lama latihan, bukan panjangnya jarak tempuh. Misalnya, target Anda untuk jogging adalah selama 20 menit bukan 3 km, sehingga Anda dapat memvariasikan rute lari tanpa khawatir berapa jarak yang ditempuh. Sesuaikan dengan kemajuan, tam-bah waktu jogging tidak lebih dari 10% setiap minggu. Untuk pemula 11,5 menit per 1,6 km Selama 30 menit akan membakar kalori 240 kal.Postur tubuhPostur lari yang baik adalah bahu, punggung, dan kepala tegak. Siku ditekuk 90 derajat, dan biarkan berayun bebas. Sejalan dengan meningkatnya stamina, panjangkan langkah kaki dan gerakkan tangan Anda lebih kuat.Larilah dengan cara menjejakkan telapak kaki mulai dari tumit ke jari (heel to toe). Saat mendarat ke tanah, gunakan bantalan tumit ke-mudian ’gulingkan’ kaki ke depan dan dorong kembali dengan jari kaki. Jika Anda jogging pada jalan yang sedikit menanjak, condongkan badan ke depan dan gunakan daya gerak tubuh bagian atas untuk membantu Anda melangkahkan kaki.
Pemanasan & pendinginanJangan lupa lakukan pemanasan yang cukup sebelumnya. Kegiatan ini dapat menjauhkan Anda dari cedera. Pemanasan bisa berupa jalan cepat atau jogging perlahan yang terus meningkat sampai kecepatan yang diinginkan. Begitu pula ketika Anda sudah selesai latihan. Lakukan pendinginan selama 10-15 menit saat tubuh masih ’panas’. Jangan lupakan pula peregangan untuk seluruh badan, kon sentrasikan pada tubuh bagian bawah, terutama paha.
Last but not leastYang paling penting, dengarkan tubuh Anda. Jika Anda merasa badan terlalu capek, maka Sebaiknya tidak usah berlatih dulu. Namun Jangan juga ’membalas dendam’ dengan latihan ekstra lama atau lari lebih cepat karena ingin mengganti waktu yang ditinggalkan. Sabarlah dan secara bertahap tingkatkan intensitas latihan. Minumlah cukup air sebelum, selama, dan setelah berolahraga. Bila perlu, bawalah sebotol air saat Anda jogging dan minum sedikit demi sedikit selama Anda berlari. Dengan begitu, tubuh terhindar dari dehidrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar